Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, MA.: Pendekatan dalam Pengkajian Islam




PENDEKATAN DALAM PENGKAJIAN ISLAM
Oleh:
Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, MA.
 24 September 2017


Studi Islam/Islamic Studies/Dirasah Islamiyah
       Studi Islam: Studi tentang pengetahuan yang dirumuskan dari ajaran Islam yang dipraktikkan dalam sejarah dan kehidupan manusia.

Islam sebagai Wahyu/Agama
       Islam (sebagai wahyu memiliki pemahaman) “wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat”. (al-Islamu wahyun ilahiyun unzila ila nabiyyi Muhammadin Shalallahu ‘alaihi wasallam li sa’adati al-dunya wa al-akhirah).
       Islam sebagai wahyu harus diyakini kebenarannya. Dengan demikian al-Qur’an dan hadis harus diyakini kebenarannya, karena keduanya adalah bentuk dari wahyu. Demikian juga Islam sebagai agama juga harus diyakini kebenarannya.
       Pertanyaannya, bisakah Islam sebagai wahyu, yang juga sebagai agama dilakukan kajian atau menjadi sasaran studi?

Ada dua pandangan tetang agama sebagai sasaran kajian/penelitian:
       Kaum agamawan: bahwa agama adalah kebenaran mutlak, karenanya tidak perlu diteliti. Agama untuk diyakini bukan untuk diragukan.
       Ilmuwan: bahwa agama juga merupakan objek kajian atau penelitian, karena agama adalah bagian dari kehidupan kultural. Penelitian agama sebenarnya bukanlah meneliti hakikat agama yang berarti “kewahyuan, melainkan meneliti manusia yang menghayati, meyakini dan memperoleh pengaruh dari agama. Jadi, bukan meneliti kebenaran teologi, melainkan meneliti bagaimana agama itu ada dalam kebudayaan dan sistem sosial berdasarkan fakta atau realitas sosio kultural.
Dengan demikian pandangan yang kedua menempatkan agama(Islam) sebagai ilmu.

Ciri Islam sebagai wahyu:                           
       Terbebani misi keagamaan yang bersifat memihak.
       Bersifat apologis.
       Kurang ditonjolkan muatan analisis, kritis, metodologis, empiris, dan historis dalam menelaah teks-teks atau naskah keagamaan.
       Islam merupakan agama yang di dalamnya berisi ajaran Tuhan yang berkaitan dengan urusan akidah dan muamalah. Ini tidak bisa dikatakan sebagai disiplin ilmu, karena beban misi keagamaan memihak, dan bersifat apologis dll.

Ciri Islam sebagai ilmu :
       Tidak terbebani misi keagamaan yang bersifat memihak.
       Tidak bersifat apologis.
       Menekankan muatan metodologis, analisis, kritis, historis, empiris, dan rasional. Dalam konteks ini Islam dapat dikatakan sebagai sebuah ilmu, yakni Ilmu Keislaman (Islamic Studies) atau Ilmu Agama Islam.
       Dengan demikian, studi Islam bukan mempertanyakan kebenarannya Islam sebagai wahyu, melainkan mempertanyakan, misalnya yang terkait dengan al-Qur’an:
-          Bagaimana membaca al-Qur’an?
-          Mengapa cara membacanya begitu?
-          Aada berapa jenis bacaan?
-          Siapa yang menggunakan jenis-jenis bacaan tertentu?
-          Apa kaitannya dengan bacaan sebelumnya?
-          Apa sesungguhnya yang melatarbelakangi lahirnya suatu ayat, dan apa maksudnya?
Contoh studi hadis:
       Al-Muwatha’                     :  700 buah hadis
       Imam Bukhari                    :  4000 buah hadis
       Imam Muslim                    :  6000 hadis (awalnya cuman    3000 hadis)
       Ahmad bin Hambal          :  8500 hadis
       Persoalannya adalah mengapa ada penambahan jumlah seperti itu, atau mengapa pengumpul hadis satu sama lain berbeda jumlahnya, mengapa ada hadis shahih, hasan, dhaif, mutawatir, mashur, juga ahad. Itu semua adalah wilayah-wilayah yang dapat dijadikan kajian. Matan hadis, rijalul hadis, sanad juga bisa menjadi wilayah kajian.

Dalam kaitan Islam sebagai wahyu/doktrin Amin Abdullah menempatkan wilayah normativitas. Sedang Islam sebagai ilmu masuk pada wilayah historisitas. Keduanya adalah berbeda, karena masing-masing memiliki ciri yang berbeda.
       Ilmu keislaman tersebut dalam perkembangannya muncul Madrasah Diniyah: lembaga pendidikan yang secara khusus mengajarkan pengetahuan agama, yakni Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, dan PTAI yang di dalamnya diajarkan studi Islam, meliputi : Tafsir, Hadis, Teologi, Filsafat, Tasauf, Hukum Islam, Kebudayaan Islam, dan Pendidikan Islam. Kemudian muncul Universitas Islam yang di dalamnya diajarkan ilmu pengetahuan modern yang bernuansa Islam, yang selanjutnya disebut Sains Islam.

Pembidangan Ilmu Agama Islam di Indonesia
Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ada 8 pembidangan ilmu agama Islam di Indonesia:

1. SUMBER AJARAN ISLAM
       Ilmu-ilmu Al-Qur’an (Tarikh al-Qur’an,Asbab al-Nuzul, Qira’ah al-Qur’an,Uslub al-Qur’an dll)
       Ilmu Tafsir (Pengantar Ilmu Tafsir, Tafsir al-Qur’an, Tafsir Ayat Ahkam,Mazhahib Tafsir, Kitab-kitab Tafsir, dll)
       Ilmu Hadis (Penangantar Ilmu Hadis, Syarah Hadis, Hadis Ahkam, Rijal al-Hadis, Kitab-kitab Hadis, dll)

2. PEMIKIRAN DASAR ISLAM
       Ilmu Tauhid/Ilmu Kalam (sejarah, Aliran-aliran, dll)
       Filsafat (Filsafat Islam Klasik, Filsafat Islam Modern, Filsafat Etika dll)
       Tasawuf (Ilmu Tasawuf, Sejarah Tasawuf, Tasawuf Akhlaki/Falsafi dll)
       PerbandinganAgama (Sejarah Agama, Sosiologi Agama,Antropologi Agama,Filsafat Agama dll)

3. HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL
       Usul Fikih (Usul Fikih Mazhab-mazhab, Perbandinga Mazhab Ushul Fikih, Filsafat Hukum Islam, dst.).
       Fikih Islam (Ilmu Fikih, Tarikh Tasyri’, Perbandingan Mazhab-mazhab Fikih, dst.).
       Pranata Sosial (Fikih Ibadah, Fikih Munakahat,Fikih Mu’amalah,Fikih Jinayat, Peradilan Agama Di Indonesia, Lembaga-lembaga Islam, dst.)
       Ilmu Falak dan Hisab (Astronomi Praktis, Perhitungan Awal Shalat dan Arah Kiblat, Perhitungan Awal Bulan Qamariyah, dst).

4. SEJARAH PERADABAN ISLAM
       Sejarah Islam (Sejarah Islam Klasik/Pertengahan/Modern, Sejarah Islam Indonesia, Historiografi Islam, dst.)
       Peradaban Islam (Arkeologi Islam, Arsitektur Islam,Kaligrafi,Kebudayaan Islam, Sains Islam, dst)

5. BAHASA DAN SASTRA ISLAM
       Bahasa Arab (Qawaid, Balaghah, Ilmu al-Lughah, dst.)
       Sastra Arab (Kesusasteraan Arab, Tarikh al-Adab, Perbandingan Sastra,dst.)

6. PENDIDIKAN ISLAM
       Pendidikan dan Pengajaran Islam (Asas-asas Pendidikan Islam, Metodologi Pengajaran Islam, Perbandingan Pendidikan Islam, Administrasi dan Supervisi Pendidikan Islam, dst.).
       Ilmu Nafsi al-Islami ( Ilmu Jiwa Pendidikan,Ilmu Jiwa Perkembangan,Ilmu Jiwa Sosial,dst)

7. DAKWAH ISLAM
       Dakwah Islam (Ilmu Dakwah, Sejarah Dakwah, Penyiaran dan Penerbitan Islam, Bimbingan Sosial Keagamaan, dst.).

8. PERKEMBANGAN MODERN/PEMBAHARUAN DALAM ISLAM
       Pembaharuan Dalam Bidang Sumber Ajaran Islam
       Pembaharuan Dalam Bidang Pemikiran Dasar Islam
       Pembaharuan Dalam Bidang Fikih dan Pranata Sosial
       Pembaharuan Dalam Bidang Sejarah dan Peradaban Islam
       Pembaharuan Dalam Bidang Bhas dan Sastra Islam
       Pembaharuan Dalam Bidang Pendidikan Islam
       Pembaharuan Dalam Bidang Dakwah Islam

Objek Penelitian Agama:
       Scripture (kitab suci)/naskah/sumber-sumber ajaran, dan simbol-simbol agama.
       Thought (pemikiran keagamaan), seperti studi tokoh, aliran-aliran dalan Islam.
       Tools (alat-alat upacara keagamaan), seperti masjid, gereja, lonceng, peci, ka’bah, dll.
       Social Interaction (hubungan sosial keagamaan): Ritus-ritus,warisan, perkawinan, ibadah (seperti shalat, puasa, haji).
       Institution (institusi/kelembagaan agama), seperti NU, Muhammadiyah, Persis, Madrasah, Majlis Ulama Indonesia, dll.

Corak Penelitian:
       Penelitian Alam (penekanan pada keterulangan dan keteraturan gejala)
       Penelitian budaya (tekanan pada produk pemikiran dan nilai-nilai budaya). Contoh: Penelitian tentang ide-ide/pemikiran/falsafah/konsep-konsep dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat beragama Islam.
       Penelitian sosial (tekanan pada hubungan antar produk budaya dan interaksi sosial. Contoh: Interaksi antara apa penulis (naskah)keagamaan dan situasi sosial politik yang melatarbelakangi dan mengitarinya.
       Penelitian Agama (tekanan pada fenomena agama, baik dari produk budaya maupun hasil interaksi sosial umat beragama atau gabungan antara keduanya.
       Penelitian pemikiran keagamaan sebagai produk budaya (Menggunakan metode-metode filsafat, filologi, ilmu-ilmu humaniora). Seperti penelitian naskah-naskah tafsir, hadis, kalam, filsafat, tasawuf, fikih, sejarah dengan pendekatan yang lebih fokus.
       Penelitian keagamaan sebagai produk interaksi sosial: menggunakan pendekatan sosiologi, antropologi, psikologi, sejarah sosial. Misalnya penelitian tentang perilaku jamaah haji di daerah tertentu; Hubungan Ulama dan KB; Penelitian tentang perilaku ekonomi dalam masyarakat Muslim.

Langkah-langkah Pokok Penyusunan Rencana Penelitian dalam Studi Keislaman
1.       Penyusunan topik, wilayah penelitian (alam, budaya, sosial, dan agama)
  1. Lata belakang masalah
Mengapa penelitian ini perlu dilakukan, harus ada alasan yang jelas. Setidaknya perlu ada penjelasan adanya kesenjangan apa yang seharusnya secara normative harus terjadi (das sollen) dengan apa yang nampak dalam kenyataan (das sein). Ada perbedaan antara apa yang seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan, antara apa yang diperlukan dan apa yag tersedia, antara harapan dan kenyataan, dan yang sejenis dengan itu.
  1. Masalah (sence of academic crisis)
  2. Landasan Teori
-          the way to think lewat rumusan kerangka teoritik
-          hubungan antara problem dan teori\
-          kegelisahan akademik; problem akademik apa yang akan dipecahkan?
  1. Studi Kepustakaan/Telaah pustaka/Kajian Pustaka/Telaah Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu/ Prior Research on Topic
-          Apa hubungan antara topik penelitian yang akan diajukan dengan penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya ?
-          Akan terpantau orisinalitas penelitian yang diajukan, yang berbeda dari penelitian-penelitian terdahulu.
-          Menghindari daur ulang, doplikasi atau plagiasi penelitian.
  1. Sumbangan Keilmuan Keislaman
-          Berangkat dari hasil penelitian atau teori yang sudah ada, lalu penelitian mau apa?
a) Mengungkapkan sesuatu yang sama sekali baru (pemahaman, rumusan, tipologi, paradigma, skema baru)
b) Menolak, mempertanyakan, atau mengkaji ulang pemikiran, atau hasil penelitian terdahulu
c) Mengembangkan atau memperdalam pemikiran atau penelitian (teori) yang sudah ada
  1. Metode Penelitian
-          the way to obtain data
-          How? Bagaimana penelitian itu dilakukan (proses dan prosedur)
-          Sumber data: prosedur memperoleh dan menganalisis data, dsb.
  1. Pendekatan/prospektif/paradigma: Cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang digunakan dalam memahami agama.
Pendekatan-pendekatan Studi Agama
1)      Pendekatan teologis normatif : upaya memahami agama     dengan menggunakan kerangka ilmu Ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empirik dari suatu keagamaan dianggap yang paling benar dibandingkan dengan yang lain. Misalnya (di kalangan Islam), munculnya aliran-aliran (Khawarij, Syi’ah, Murji’ah, Mu’tazilah, Asy’ariyah, Maturidiyah dll). Mereka membenarkan teologi alirannya sendiri.
Di era kontemporer ini ada 4 prototipe pemikiran keagamaan  Islam (Sayyed Husein Nasr), pemikiran keagamaan fundamentalis, modernis, misianis, dan tradisionalis.
Masing-masng mempunyai keyakinan/gagasan pemikiran keagamaan yang sulit untuk disatukan begitu saja.
2)      Pendekatan Antropologis : upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktek keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Misalnya, Clifford Geertz (Religion of Java), melihat adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Muslim di Jawa, antara priyayi, santri, dan abangan.
3)      Pendekatan Sosiologis : upaya memahami agama dengan cara melihat keadaan masyarakat dengan struktur, lapisan serta berbagai gejala sosial lain yang salin berkaitan. Misalnya, dalam agama Islam dijumpai peristiwa Nabi Yusuf yang dahulu budak akhirnya jadi penguasa di Mesir; juga Nabi Musa, kenangapa dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Nabi Harun.
4)      Pendekatan Historis :  upaya memahami agama dengan cara melihat berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat (dimana peristiwa itu terjadi ), waktu (kapan peristiwa itu terjadi), obyek (dalam persoalan apa), pelaku (siapa yang terlibat dalam peristiwa itu).
5)      Pendekatan Filosofis : upaya memahami agama dengan cara melihat makna hikmah atau hakekat sesuatu melalui apa dibalik yang ada (peristiwa) dengan menggunakan pemikiran yang mendalam, dan sistematik. Misalnya, kisah nabi Yusuf yang digoda seorang wanita bangsawan.
6)      Dan lain-lain

Isi Makalah
       Latar Belakang Masalah
       Permasalahan (sense of academic crisis)
       Telaah Hasil Penelitian Terdahulu
       Metodologi
       Ruang Lingkup penelitian (Pembahasan)
       Sumbangan dalam Keilmuan/Ilmu-ilmu Keislaman
       Kesimpulan
       Daftar Pustaka
Sekian
Selamat Membuat Makalah

Komentar